JW subtitle extractor

Apa Itu Prasangka?

Video Other languages Share text Share link Show times

Apa kamu lagi kena virus?
Maksudnya, bukan virus sungguhan.
Tapi, ”virus” ini sudah ada dari dulu,
dan enggak ada orang
yang benar-benar kebal.
Apa itu?
Prasangka.
Kamu mungkin pikir, ’Hah?
Aku punya prasangka?
Enggak kok.
Aku kan berteman sama semua orang!’
Sebenarnya, kita semua bisa punya prasangka.
Atau, bahkan tanpa kita sadari,
kita sudah punya prasangka.
Jadi, apa itu prasangka?
Supaya kita enggak punya prasangka,
kita harus tahu dulu artinya.
Prasangka adalah pendapat yang salah,
entah baik atau buruk, tentang
seseorang yang bahkan belum dikenal.
Ada yang punya prasangka sama orang lain,
bahkan memperlakukannya dengan buruk,
hanya karena umurnya,
tempat asalnya,
penampilannya,
status sosialnya,
atau karena hal lain yang
membuat orang itu berbeda.
Tapi kalau kita menilai orang
hanya dari luarnya saja,
padahal kita belum kenal orang itu,
itu enggak adil buat dia.
Itu seperti kita enggak suka makanan tertentu,
padahal kita belum pernah coba.
Prasangka bisa bikin kita
jadi beda-bedakan orang.
Atau, kita juga jadi merasa
lebih hebat dari orang
yang kelihatannya berbeda.
Itu tandanya kita mulai sombong,
dan ini berbahaya.
Di Amsal 16:18, Alkitab bilang,
”Kesombongan . . .
berujung pada kejatuhan.”
Kalau kita sombong,
kita enggak akan dapat teman yang baik.
Akibatnya, kita enggak bahagia.
Jadi, kalau kamu merasa punya prasangka,
kamu harus bagaimana?
Pertama, coba lebih kenal
orang-orang di sekitarmu.
Mereka punya pengalaman menarik apa?
Apa bakat mereka?
Kalau kamu tahu kelebihan mereka,
itu bisa jadi obat yang manjur
untuk melawan prasangka.
Kedua, coba pikirkan siapa saja temanmu.
Apa penampilan, cara berpikir,
dan kelakuan mereka mirip banget sama kamu?
Kalau iya, ikutilah saran Alkitab di 2 Korintus 6:13.
Bertemanlah sama orang
yang beda dengan kamu.
Tapi, bagaimana kalau dari antara mereka,
ada yang kelakuannya buruk?
Jangan berteman sama mereka.
Soalnya, nanti kelakuanmu bisa kayak mereka.
Prasangka ada di mana-mana.
Tapi, jangan biarkan itu mengendalikan kita.
Kita bisa melawan prasangka.
Caranya: Jangan berpikiran negatif
sama orang yang belum kita kenal,
coba kenali orang lain lebih dekat,
dan bertemanlah sama orang
yang beda dengan kita.
Semakin kita kenal orang-orang di sekitar kita,
semakin kita menghargai perbedaan.