00:00:01
Yehuwa memilih Maria yang masih muda
untuk melakukan tugas yang sulit.00:00:07
00:00:07
Ini adalah tugas yang unik,
yang membutuhkan iman yang besar.00:00:12
00:00:12
Tugasnya adalah mengurus00:00:16
00:00:16
dan membesarkan Putra Allah, Yesus Kristus.00:00:20
00:00:21
Itu kehormatan yang luar biasa!00:00:24
00:00:24
Maria membutuhkan iman yang kuat
untuk melakukan tugas ini.00:00:28
00:00:28
Mengapa?00:00:29
00:00:29
Karena ini adalah tanggung jawab
yang sangat serius,00:00:32
00:00:32
dan butuh waktu bertahun-tahun
untuk menyelesaikan tugas ini.00:00:36
00:00:36
Selain itu, sebelum menerima tugas ini,00:00:39
00:00:39
ada beberapa hal yang membuat Maria khawatir.00:00:43
00:00:43
Salah satunya adalah dia mungkin khawatir
dengan reaksi teman-teman,00:00:48
00:00:48
tetangga, kerabat, dan tentu saja,
tunangannya, Yusuf.00:00:54
00:00:54
Dan malaikat tidak bilang kepada Maria,00:00:56
00:00:56
”Jangan khawatir.00:00:58
00:00:58
Saya akan beri tahu orang-orang
yang kamu kenal tentang hal ini00:01:01
00:01:01
supaya mereka tidak bingung dan marah.”00:01:03
00:01:04
Jadi, itu pasti tugas yang sangat berat
dan sulit bagi Maria.00:01:09
00:01:09
Coba bayangkan bagaimana reaksi
Maria tentang tugas ini.00:01:13
00:01:13
Mari Saudara-Saudari, kita tonton video berikut.00:01:17
00:01:18
Saya sudah tunangan dengan Yusuf.00:01:20
00:01:20
Saya pikir kami akan menjalani kehidupan
seperti orang-orang pada umumnya.00:01:25
00:01:25
Tapi lalu, tiba-tiba semuanya berubah.00:01:28
00:01:28
Saya tahu kadang Allah minta kita
melakukan sesuatu yang sulit.00:01:33
00:01:33
Tapi, ini kelihatannya mustahil,
di luar kesanggupan kami.00:01:37
00:01:37
Tapi saya tahu, saya aman
dalam tangan Yehuwa.00:01:41
00:01:41
Kalau kami tetap setia kepada-Nya00:01:43
00:01:43
dan berupaya sebaik-baiknya dalam
mengurus Putra-Nya yang berharga,00:01:47
00:01:47
Dia akan selalu setia kepada kami
dan memberi apa yang kami butuhkan.00:01:52
00:01:55
Ya, di video tadi kita lihat00:01:58
00:01:58
Maria ingin kehidupan seperti
orang-orang pada umumnya.00:02:02
00:02:02
Tapi lalu, tiba-tiba semuanya berubah.00:02:05
00:02:06
Dan, Maria mungkin merasa mustahil
dia bisa melakukan tugas itu.00:02:11
00:02:11
Tapi, bagaimana reaksinya?00:02:14
00:02:14
Silakan buka Alkitab Saudara,00:02:16
00:02:16
dan kita akan baca Lukas 1:38.00:02:21
00:02:21
Lukas 1:38.00:02:25
00:02:26
Mari kita lihat bagaimana reaksi Maria.00:02:29
00:02:29
Dikatakan,00:02:30
00:02:30
”Aku budak perempuan Yehuwa!00:02:33
00:02:33
Semoga itu terjadi kepadaku sesuai kata-katamu.”00:02:37
00:02:37
Ya, Maria sangat beriman dan rendah hati,00:02:41
00:02:41
dan dia menerima tugas yang sulit itu.00:02:44
00:02:44
Dia tahu bahwa Yehuwa akan bersama dia
dan menolong dia.00:02:49
00:02:50
Tapi, apa yang membantu Maria
bisa punya iman yang kuat?00:02:54
00:02:54
Kita bisa tahu jawabannya kalau kita melihat Lukas 1:46.00:03:00
00:03:01
Lukas 1:46.00:03:04
00:03:04
Kita tidak akan baca ayatnya, tapi kita akan
baca keterangan tambahan untuk ayat itu.00:03:09
00:03:10
Dikatakan,00:03:11
00:03:11
”Dalam kata-kata pujian yang Maria
ucapkan berikutnya di ayat 46-55,00:03:18
00:03:18
ada lebih dari 20 rujukan
ke Kitab-Kitab Ibrani. . . .00:03:22
00:03:23
Kata-kata Maria membuktikan bahwa dia punya
hubungan yang dekat dengan Yehuwa,00:03:28
00:03:28
tahu banyak tentang Kitab Suci,
dan sangat bersyukur.00:03:32
00:03:32
Dari kata-katanya,
terlihat juga bahwa iman Maria sangat kuat,00:03:35
00:03:35
karena dia berkata bahwa Yehuwa merendahkan
orang yang sombong dan yang berkuasa00:03:40
00:03:40
serta menolong orang rendahan
dan orang miskin yang ingin melayani-Nya.”00:03:44
00:03:45
Ya, iman Maria didasarkan pada pengetahuannya
akan firman Allah, Kitab Suci.00:03:53
00:03:53
Tapi, sepertinya dia tidak punya salinan
dari tulisan-tulisan itu.00:03:59
00:03:59
Jadi, dia pasti mengingat apa yang dia dengar
sewaktu Kitab Suci dibacakan di rumah ibadah.00:04:06
00:04:06
Luar biasa, ya.00:04:08
00:04:08
Jadi, Maria mengingat dan menyukai berbagai
ungkapan yang ada di Kitab-Kitab Ibrani,00:04:14
00:04:14
sampai-sampai sewaktu dia memuji Yehuwa,00:04:17
00:04:17
berbagai ungkapan itu keluar dengan sendirinya00:04:21
00:04:21
karena itu tersimpan dalam hatinya.00:04:24
00:04:24
Ya, Maria punya iman yang kuat yang
didasarkan pada Tulisan-Tulisan Kudus.00:04:30
00:04:30
Dan, itulah yang membuat dia cocok
menerima tugas yang sulit itu.00:04:34
00:04:35
Bagaimana dengan kita?00:04:37
00:04:37
Bagaimana kita bisa punya iman yang kuat seperti Maria?00:04:42
00:04:43
Sambil menonton video berikut,00:04:45
00:04:45
perhatikan bahwa meski tugas kita berbeda-beda,00:04:48
00:04:48
kita perlu tetap memiliki iman yang kuat.00:04:52
00:04:55
Waktu pertama kali mereka kasih tahu saya,
saya tidak percaya.00:05:00
00:05:00
Mengawasi sebuah departemen
di pertemuan internasional?00:05:04
00:05:04
Apa saya bisa?00:05:05
00:05:12
Saya merasa tugas ini sangat berat.00:05:16
00:05:25
Tapi saya ingat,00:05:26
00:05:26
saya juga pernah merasa begitu
beberapa tahun lalu00:05:30
00:05:30
waktu saya diminta jadi
Panitia Penanggulangan Bencana00:05:34
00:05:53
dan waktu saya menjadi
Panitia Penghubung Rumah Sakit.00:05:57
00:06:12
Sebenarnya, saya selalu merasa begitu
setiap kali saya dapat tugas dari Yehuwa.00:06:18
00:06:21
Tapi saya belajar,00:06:24
00:06:25
Yehuwa selalu siap membantu.00:06:27
00:06:38
Jadi, kalau Yehuwa minta saya melakukan
sesuatu yang kelihatannya sulit,00:06:43
00:06:44
saya akan ingat kalau saya perlu berdoa,
tetap setia, dan beriman.00:06:50
00:07:06
Yehuwa pasti akan memberi
apa yang saya butuhkan.00:07:10
00:07:18
Apa Saudara mengerti perasaan saudara tadi?00:07:21
00:07:21
Kita mungkin mengerti waktu dia bilang,00:07:24
00:07:24
”Waktu pertama kali mereka
kasih tahu saya, saya tidak percaya.”00:07:29
00:07:29
Beberapa dari kita pasti kadang
juga merasa begitu.00:07:33
00:07:33
Tapi, apa yang membantu saudara tadi?00:07:35
00:07:35
Dia mengingat bagaimana Yehuwa
membantunya di masa lalu00:07:38
00:07:39
sewaktu dia menghadapi situasi yang mirip.00:07:41
00:07:41
Di video tadi, dia mengingat lagi waktu dulu dia
melayani sebagai Panitia Penanggulangan Bencana.00:07:47
00:07:47
Dia berdiri, lalu semua saudara lain melihat
ke arahnya—menunggu instruksi dari dia.00:07:53
00:07:53
Itu pasti tidak mudah.00:07:55
00:07:55
Lalu, ingat waktu dia harus menyampaikan
presentasi sebagai anggota PPRS?00:08:01
00:08:01
Dia duduk sendirian di lorong rumah sakit,00:08:04
00:08:04
lalu seorang wanita muda memanggilnya masuk.00:08:07
00:08:07
Wanita itu tidak terlihat ramah sama sekali.00:08:10
00:08:10
Staf medis yang ada di ruangan itu juga tidak.00:08:13
00:08:13
Pasti tidak mudah melakukan tugas-tugas itu.00:08:16
00:08:16
Tapi, apa yang saudara tadi bilang?00:08:19
00:08:19
Dia bilang bahwa dia perlu berdoa,
tetap setia, dan tetap beriman.00:08:24
00:08:24
Itulah yang membantu dia.00:08:26
00:08:27
Ya, seperti Maria,
kita juga bisa punya iman yang kuat,00:08:32
00:08:32
dan itu menyenangkan Yehuwa.00:08:35
00:08:35
Kita juga perlu menunjukkan kerendahan hati00:08:38
00:08:38
dan keyakinan penuh kepada Yehuwa.00:08:41
00:08:41
Keyakinan seperti apa?00:08:42
00:08:42
Itu dijelaskan di buku Mazmur.00:08:45
00:08:45
Mari Saudara-Saudari,
kita buka Mazmur 56:3, 4.00:08:51
00:08:52
Mazmur 56:3, 4,00:08:56
00:08:56
”Saat takut, aku percaya kepada-Mu.00:09:01
00:09:01
Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji,00:09:04
00:09:04
kepada Allah aku percaya; aku tidak takut.00:09:08
00:09:08
Apa yang bisa dilakukan manusia kepadaku?”00:09:11
00:09:12
Ya, seperti sang pemazmur dan juga Maria,00:09:16
00:09:17
kita bisa percaya sepenuhnya kepada Yehuwa.00:09:20
00:09:20
Jadi, mari kita menunjukkan iman yang kuat00:09:23
00:09:23
sewaktu kita mendapatkan tugas-tugas yang sulit.00:09:26
00:09:26
Percayalah kepada Yehuwa,00:09:28
00:09:28
dan yakinlah Dia akan memberkati kita
seperti Dia memberkati Maria.00:09:33
00:09:34
Bagian berikutnya dari simposium ini akan
disampaikan oleh Saudara Leonard Myers,00:09:38
00:09:38
seorang asisten Panitia Penulisan.00:09:41
00:09:41
Judul khotbahnya,00:09:43
00:09:43
”Tirulah Para Wanita yang Sangat Beriman!—Wanita Fenisia”.00:09:48
Geoffrey W. Jackson: Tirulah Para Wanita yang Sangat Beriman!—Maria Ibu Yesus
-
Geoffrey W. Jackson: Tirulah Para Wanita yang Sangat Beriman!—Maria Ibu Yesus
Yehuwa memilih Maria yang masih muda
untuk melakukan tugas yang sulit.
Ini adalah tugas yang unik,
yang membutuhkan iman yang besar.
Tugasnya adalah mengurus
dan membesarkan Putra Allah, Yesus Kristus.
Itu kehormatan yang luar biasa!
Maria membutuhkan iman yang kuat
untuk melakukan tugas ini.
Mengapa?
Karena ini adalah tanggung jawab
yang sangat serius,
dan butuh waktu bertahun-tahun
untuk menyelesaikan tugas ini.
Selain itu, sebelum menerima tugas ini,
ada beberapa hal yang membuat Maria khawatir.
Salah satunya adalah dia mungkin khawatir
dengan reaksi teman-teman,
tetangga, kerabat, dan tentu saja,
tunangannya, Yusuf.
Dan malaikat tidak bilang kepada Maria,
”Jangan khawatir.
Saya akan beri tahu orang-orang
yang kamu kenal tentang hal ini
supaya mereka tidak bingung dan marah.”
Jadi, itu pasti tugas yang sangat berat
dan sulit bagi Maria.
Coba bayangkan bagaimana reaksi
Maria tentang tugas ini.
Mari Saudara-Saudari, kita tonton video berikut.
Saya sudah tunangan dengan Yusuf.
Saya pikir kami akan menjalani kehidupan
seperti orang-orang pada umumnya.
Tapi lalu, tiba-tiba semuanya berubah.
Saya tahu kadang Allah minta kita
melakukan sesuatu yang sulit.
Tapi, ini kelihatannya mustahil,
di luar kesanggupan kami.
Tapi saya tahu, saya aman
dalam tangan Yehuwa.
Kalau kami tetap setia kepada-Nya
dan berupaya sebaik-baiknya dalam
mengurus Putra-Nya yang berharga,
Dia akan selalu setia kepada kami
dan memberi apa yang kami butuhkan.
Ya, di video tadi kita lihat
Maria ingin kehidupan seperti
orang-orang pada umumnya.
Tapi lalu, tiba-tiba semuanya berubah.
Dan, Maria mungkin merasa mustahil
dia bisa melakukan tugas itu.
Tapi, bagaimana reaksinya?
Silakan buka Alkitab Saudara,
dan kita akan baca Lukas 1:38.
Lukas 1:38.
Mari kita lihat bagaimana reaksi Maria.
Dikatakan,
”Aku budak perempuan Yehuwa!
Semoga itu terjadi kepadaku sesuai kata-katamu.”
Ya, Maria sangat beriman dan rendah hati,
dan dia menerima tugas yang sulit itu.
Dia tahu bahwa Yehuwa akan bersama dia
dan menolong dia.
Tapi, apa yang membantu Maria
bisa punya iman yang kuat?
Kita bisa tahu jawabannya kalau kita melihat Lukas 1:46.
Lukas 1:46.
Kita tidak akan baca ayatnya, tapi kita akan
baca keterangan tambahan untuk ayat itu.
Dikatakan,
”Dalam kata-kata pujian yang Maria
ucapkan berikutnya di ayat 46-55,
ada lebih dari 20 rujukan
ke Kitab-Kitab Ibrani. . . .
Kata-kata Maria membuktikan bahwa dia punya
hubungan yang dekat dengan Yehuwa,
tahu banyak tentang Kitab Suci,
dan sangat bersyukur.
Dari kata-katanya,
terlihat juga bahwa iman Maria sangat kuat,
karena dia berkata bahwa Yehuwa merendahkan
orang yang sombong dan yang berkuasa
serta menolong orang rendahan
dan orang miskin yang ingin melayani-Nya.”
Ya, iman Maria didasarkan pada pengetahuannya
akan firman Allah, Kitab Suci.
Tapi, sepertinya dia tidak punya salinan
dari tulisan-tulisan itu.
Jadi, dia pasti mengingat apa yang dia dengar
sewaktu Kitab Suci dibacakan di rumah ibadah.
Luar biasa, ya.
Jadi, Maria mengingat dan menyukai berbagai
ungkapan yang ada di Kitab-Kitab Ibrani,
sampai-sampai sewaktu dia memuji Yehuwa,
berbagai ungkapan itu keluar dengan sendirinya
karena itu tersimpan dalam hatinya.
Ya, Maria punya iman yang kuat yang
didasarkan pada Tulisan-Tulisan Kudus.
Dan, itulah yang membuat dia cocok
menerima tugas yang sulit itu.
Bagaimana dengan kita?
Bagaimana kita bisa punya iman yang kuat seperti Maria?
Sambil menonton video berikut,
perhatikan bahwa meski tugas kita berbeda-beda,
kita perlu tetap memiliki iman yang kuat.
Waktu pertama kali mereka kasih tahu saya,
saya tidak percaya.
Mengawasi sebuah departemen
di pertemuan internasional?
Apa saya bisa?
Saya merasa tugas ini sangat berat.
Tapi saya ingat,
saya juga pernah merasa begitu
beberapa tahun lalu
waktu saya diminta jadi
Panitia Penanggulangan Bencana
dan waktu saya menjadi
Panitia Penghubung Rumah Sakit.
Sebenarnya, saya selalu merasa begitu
setiap kali saya dapat tugas dari Yehuwa.
Tapi saya belajar,
Yehuwa selalu siap membantu.
Jadi, kalau Yehuwa minta saya melakukan
sesuatu yang kelihatannya sulit,
saya akan ingat kalau saya perlu berdoa,
tetap setia, dan beriman.
Yehuwa pasti akan memberi
apa yang saya butuhkan.
Apa Saudara mengerti perasaan saudara tadi?
Kita mungkin mengerti waktu dia bilang,
”Waktu pertama kali mereka
kasih tahu saya, saya tidak percaya.”
Beberapa dari kita pasti kadang
juga merasa begitu.
Tapi, apa yang membantu saudara tadi?
Dia mengingat bagaimana Yehuwa
membantunya di masa lalu
sewaktu dia menghadapi situasi yang mirip.
Di video tadi, dia mengingat lagi waktu dulu dia
melayani sebagai Panitia Penanggulangan Bencana.
Dia berdiri, lalu semua saudara lain melihat
ke arahnya—menunggu instruksi dari dia.
Itu pasti tidak mudah.
Lalu, ingat waktu dia harus menyampaikan
presentasi sebagai anggota PPRS?
Dia duduk sendirian di lorong rumah sakit,
lalu seorang wanita muda memanggilnya masuk.
Wanita itu tidak terlihat ramah sama sekali.
Staf medis yang ada di ruangan itu juga tidak.
Pasti tidak mudah melakukan tugas-tugas itu.
Tapi, apa yang saudara tadi bilang?
Dia bilang bahwa dia perlu berdoa,
tetap setia, dan tetap beriman.
Itulah yang membantu dia.
Ya, seperti Maria,
kita juga bisa punya iman yang kuat,
dan itu menyenangkan Yehuwa.
Kita juga perlu menunjukkan kerendahan hati
dan keyakinan penuh kepada Yehuwa.
Keyakinan seperti apa?
Itu dijelaskan di buku Mazmur.
Mari Saudara-Saudari,
kita buka Mazmur 56:3, 4.
Mazmur 56:3, 4,
”Saat takut, aku percaya kepada-Mu.
Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji,
kepada Allah aku percaya; aku tidak takut.
Apa yang bisa dilakukan manusia kepadaku?”
Ya, seperti sang pemazmur dan juga Maria,
kita bisa percaya sepenuhnya kepada Yehuwa.
Jadi, mari kita menunjukkan iman yang kuat
sewaktu kita mendapatkan tugas-tugas yang sulit.
Percayalah kepada Yehuwa,
dan yakinlah Dia akan memberkati kita
seperti Dia memberkati Maria.
Bagian berikutnya dari simposium ini akan
disampaikan oleh Saudara Leonard Myers,
seorang asisten Panitia Penulisan.
Judul khotbahnya,
”Tirulah Para Wanita yang Sangat Beriman!—Wanita Fenisia”.
-