00:00:01
Kalau kita mendengar nama Gehazi,00:00:04
00:00:04
kita pasti langsung membayangkan pelayan Nabi Elisa.00:00:08
00:00:08
Dan memang, di Alkitab hanya ada satu Gehazi.00:00:11
00:00:11
Dia dilatih langsung oleh Elisa.00:00:14
00:00:15
Belakangan, Elisa menjadi lebih
terkenal dan direspek banyak orang.00:00:20
00:00:20
Dan karena Gehazi adalah pelayan Elisa,00:00:23
00:00:24
dia juga mendapat berkat.00:00:26
00:00:27
Orang-orang bermurah hati kepada Gehazi,00:00:30
00:00:30
memperlakukan dia dengan baik dan dengan penuh respek.00:00:34
00:00:36
Waktu pertama kali disebutkan di dalam Alkitab,00:00:39
00:00:39
dia setia, jujur, dan peduli pada orang lain.00:00:44
00:00:44
Tapi belakangan, sisi negatif Gehazi mulai terlihat.00:00:49
00:00:50
Jadi seolah-olah, seperti ada dua Gehazi.00:00:55
00:00:55
Kenapa bisa begitu?00:00:57
00:00:57
Dan, pelajaran apa yang bisa kita ambil?00:01:00
00:01:01
Mari kita bahas.00:01:02
00:01:03
Kita pertama kali mendengar nama Gehazi di 2 Raja pasal 4.00:01:08
00:01:09
Waktu itu, seorang wanita Syunem yang kaya
menunjukkan kemurahan hati kepada Elisa.00:01:15
00:01:15
Dia menyediakan makanan
dan tempat tinggal yang nyaman.00:01:19
00:01:19
Elisa lalu berterima kasih atas
kemurahan hati wanita Syunem itu.00:01:24
00:01:25
Mari kita baca sama-sama kata-kata Elisa00:01:29
00:01:30
di 2 Raja pasal 400:01:32
00:01:32
ayat 13:00:01:34
00:01:35
”Lalu Elisa berkata kepada Gehazi,00:01:39
00:01:39
’Tolong beri tahu dia [wanita Syunem itu], ”Kamu sudah
repot-repot untuk kami [maksudnya, untuk Elisa dan Gehazi].00:01:49
00:01:49
Apa yang bisa kami lakukan?00:01:51
00:01:52
Apa ada yang perlu saya sampaikan
kepada Raja atau panglimanya?”’00:01:56
00:01:57
Dia menjawab, ’Tidak, saya sudah
hidup tenteram bersama keluarga saya.’”00:02:02
00:02:03
Dengan kata lain, dia bilang,00:02:06
00:02:06
’Saya sudah punya semua yang saya butuhkan.00:02:09
00:02:09
Hidup saya nyaman.00:02:11
00:02:11
Saya punya rumah yang bagus dan suami yang baik.’00:02:14
00:02:17
Tapi, ayat 14 menunjukkan bahwa
Gehazi punya pengamatan yang bagus.00:02:24
00:02:24
Dia memperhatikan ada satu
hal yang tidak dimiliki wanita itu.00:02:29
00:02:29
Gehazi bilang kepada Elisa,00:02:32
00:02:33
”Dia tidak punya anak laki-laki.”00:02:36
00:02:38
Sepertinya wanita itu dan suaminya memang tidak bisa punya anak.00:02:44
00:02:44
Jadi waktu itu, Gehazi masih peduli kepada orang lain.00:02:49
00:02:50
Dia bisa memahami keadaan dan kesulitan mereka.00:02:54
00:02:55
Dia mau membantu orang lain
dan meringankan beban mereka.00:02:59
00:03:00
Dia tidak berfokus pada dirinya sendiri.00:03:03
00:03:03
Itu sifat yang sangat bagus.00:03:05
00:03:06
Dan kelihatannya, Gehazi juga
punya iman yang sangat besar.00:03:10
00:03:10
Dia yakin Elisa sanggup membantu wanita itu.00:03:14
00:03:15
Elisa pun mengikuti saran Gehazi yang
bagus dan berkata kepada wanita itu di ayat 16,00:03:21
00:03:22
”Tahun depan, sekitar waktu ini,
kamu akan menggendong anak laki-laki.”00:03:27
00:03:28
Wanita itu pasti kaget dan tidak
menyangka dia akan punya anak.00:03:32
00:03:32
Dan tahun depannya, Yehuwa memberi dia dan suaminya anak laki-laki.00:03:37
00:03:39
Jadi, apa pelajarannya?00:03:42
00:03:42
Meskipun kita bukan pengawas,
kita bisa digunakan Yehuwa.00:03:47
00:03:48
Kadang, kita mungkin punya
kesempatan untuk memberikan saran.00:03:52
00:03:52
Tapi, bagaimana kalau saran kita diikuti
dan pengawas kita yang dapat pujian?00:03:58
00:03:59
Itu bisa saja terjadi.00:04:01
00:04:01
Tapi kita bisa puas karena tahu
Yehuwa memberkati saran kita.00:04:06
00:04:06
Jadi coba pikirkan: ’Apakah saya memanfaatkan
pelatihan dan keterampilan saya untuk melayani orang lain00:04:13
00:04:13
atau demi menarik perhatian ke diri saya sendiri?’00:04:17
00:04:19
Nah, kalau kita kembali ke kisah wanita Syunem tadi,00:04:22
00:04:23
beberapa tahun kemudian, anaknya meninggal.00:04:26
00:04:27
Wanita itu pun merasa sangat sedih dan terpukul.00:04:31
00:04:31
Di saat yang sulit itu, dia ingin meminta bantuan Elisa.00:04:36
00:04:36
Jadi, dia pergi untuk menemui nabi itu
dan bahkan sampai sujud di depan kakinya.00:04:42
00:04:43
Tapi saudara-saudari, coba perhatikan.00:04:46
00:04:46
Waktu itu, kita sudah mulai
bisa lihat sisi buruk dari Gehazi.00:04:51
00:04:52
Di 2 Raja 4:27,00:04:56
00:04:56
waktu wanita itu sujud di depan kaki Elisa, ”Gehazi pun mendekat”.00:05:02
00:05:02
Untuk apa?00:05:03
00:05:03
Untuk menghibur wanita itu?00:05:05
00:05:05
Bukan!00:05:07
00:05:07
Gehazi mau mengusir wanita itu.00:05:09
00:05:10
Bayangkan, wanita itu teman mereka
dan bukan orang yang baru mereka kenal.00:05:15
00:05:15
Selama bertahun-tahun, dia selalu
baik dan bermurah hati kepada mereka.00:05:20
00:05:20
Dan sekarang, wanita itu sangat
sedih dan butuh bantuan mereka.00:05:25
00:05:25
Tapi Gehazi malah mau mengusir dia.00:05:29
00:05:30
Mungkin Gehazi berpikir Elisa terlalu
penting untuk mengurusi wanita itu.00:05:34
00:05:35
Padahal, Elisa sendiri tidak berpikir begitu.00:05:38
00:05:39
Di ayat 26,00:05:41
00:05:41
Elisa bahkan meminta Gehazi untuk menanyakan
kabar wanita itu dan keluarganya, termasuk anaknya.00:05:48
00:05:49
Tapi waktu ditanya oleh Gehazi,00:05:51
00:05:52
wanita itu bilang, ”Kami baik-baik saja.”00:05:55
00:05:55
Kelihatannya dia sudah mulai tidak
nyaman untuk bercerita kepada Gehazi.00:05:59
00:05:59
Mungkin dia lihat Gehazi sudah berubah.00:06:02
00:06:03
Apa yang membuat Gehazi tidak lagi peduli kepada
orang lain dan tidak memikirkan perasaan mereka?00:06:09
00:06:10
Apakah dia mulai tidak beriman
atau tidak lagi menghargai tugasnya?00:06:15
00:06:16
Apakah dia bosan melakukan tugas yang
itu-itu saja dan tidak menikmatinya lagi?00:06:21
00:06:22
Dan karena setiap hari bekerja dengan Elisa,00:06:25
00:06:25
mungkin dia mulai melihat kelemahan Elisa dan merasa kesal.00:06:30
00:06:30
Atau mungkin, dia ingin mendapat tanggung jawab
yang lebih besar dan bukan hanya melayani Elisa.00:06:37
00:06:38
Memang kita tidak tahu alasannya.00:06:41
00:06:41
Tapi yang pasti, hati dan pikiran Gehazi berubah.00:06:44
00:06:46
Gehazi yang dulu dikenal sebagai pelayan
Elisa yang setia dan bisa dipercaya00:06:51
00:06:51
berubah menjadi orang yang berbeda.00:06:55
00:06:56
Nah, apa pelajarannya?00:06:58
00:06:59
Kalau kita lebih berfokus untuk mencari
kemuliaan bagi diri sendiri, itu sangat berbahaya.00:07:05
00:07:06
Apa pun tugas kita, itu tidak ada artinya
kalau kita tidak baik hati kepada orang lain.00:07:12
00:07:12
Coba pikirkan, ’Apakah saya terganggu
kalau ada yang minta bantuan?00:07:17
00:07:17
Atau apakah saya mau bantu karena
tahu orang itu berharga bagi Yehuwa?’00:07:21
00:07:24
Tadi di pasal 4, kita mulai
melihat sisi buruk Gehazi.00:07:28
00:07:28
Tapi di pasal 5, itu makin terlihat jelas.00:07:33
00:07:36
Dia semakin parah.00:07:38
00:07:40
Di pasal 5 ayat 20,00:07:42
00:07:43
Gehazi menyebut Naaman sebagai ”orang Siria itu”.00:07:48
00:07:48
Itu menunjukkan bahwa dia menganggap
rendah orang dari bangsa lain.00:07:52
00:07:53
Lalu dia menipu Naaman00:07:55
00:07:56
agar Naaman memberi dia hadiah
yang sebelumnya ditolak oleh Elisa.00:08:01
00:08:02
Gehazi yang tadinya murah hati berubah jadi serakah.00:08:06
00:08:07
Tapi bukan hanya itu.00:08:10
00:08:11
Di ayat 25, dia berbohong kepada Elisa.00:08:16
00:08:16
Waktu Elisa tanya, ”Kamu dari mana?”,00:08:19
00:08:19
Gehazi menjawab, ”Saya tidak ke mana-mana, Tuan.”00:08:22
00:08:23
Itu sangat bodoh.00:08:26
00:08:26
Gehazi berani berbohong kepada nabi Allah.00:08:29
00:08:29
Padahal, dia tahu Yehuwa sudah
memberi Elisa kuasa kudus-Nya.00:08:34
00:08:34
Elisa sudah melakukan berbagai mukjizat00:08:37
00:08:37
dan tahu berbagai hal yang tidak diketahui orang lain.00:08:41
00:08:42
Meski begitu, Gehazi tetap saja
berpikir dia bisa menipu Elisa.00:08:49
00:08:50
Gehazi yang tadinya setia dan murah hati00:08:54
00:08:55
sekarang jadi pembohong dan serakah.00:08:59
00:09:00
Apa akibat dari tindakannya itu?00:09:03
00:09:04
Di ayat 27, Elisa berkata kepadanya,00:09:09
00:09:09
”Sekarang, kamu dan keturunanmu
akan seterusnya menderita kusta Naaman.”00:09:14
00:09:14
Dengan kata lain, Yehuwa sebenarnya bilang,00:09:18
00:09:18
’Kalau kamu mau uang Naaman,
kamu juga harus terima penyakitnya.’00:09:22
00:09:23
Benar-benar tragis!00:09:25
00:09:26
Tadinya Gehazi pelayan Elisa
tapi sekarang jadi penderita kusta.00:09:31
00:09:32
Nah, kalian semua adalah
hamba-hamba Yehuwa yang setia dan matang.00:09:38
00:09:38
Jadi, kenapa kita membahas tentang Gehazi?00:09:41
00:09:41
Itu bukan karena kami melihat ada
sifat-sifat buruk Gehazi dalam diri kalian.00:09:46
00:09:47
Justru sebaliknya.00:09:49
00:09:49
Kalian adalah pelajar Alkitab yang rajin dan tekun.00:09:53
00:09:53
Setiap hari, waktu kalian datang ke kelas,00:09:55
00:09:55
kalian pasti sudah membuat persiapan dengan baik.00:09:59
00:09:59
Kalian juga selalu saling mengasihi dan
setia kepada Yehuwa dan organisasi-Nya.00:10:05
00:10:07
Para siswa, kami sangat menyayangi kalian.00:10:12
00:10:13
Jadi, kami tidak mau kalian mengalami
apa yang dulu dialami oleh Gehazi.00:10:19
00:10:22
Kisah Gehazi menunjukkan apa yang bisa kita alami00:10:27
00:10:27
bahkan saat kita sedang sibuk
menjalankan tugas dari organisasi Yehuwa.00:10:32
00:10:32
Dan itu menjadi pengingat yang sangat bagus untuk kita.00:10:36
00:10:36
Dulu, Gehazi sebenarnya punya tugas
yang luar biasa dan penting dari Yehuwa.00:10:43
00:10:44
Tapi belakangan, hati dan pikirannya berubah.00:10:47
00:10:48
Dia tidak lagi menghargai tugasnya itu.00:10:51
00:10:52
Jadi, teruslah hargai tugas yang
kalian dapatkan dari Yehuwa.00:10:59
00:11:02
Tirulah sifat-sifat baik yang
awalnya dimiliki oleh Gehazi.00:11:07
00:11:07
Beberapa dari tugas kalian mungkin
biasa-biasa saja atau bahkan membosankan.00:11:13
00:11:13
Tapi, kalau kalian terus bertekun menjalankan tugas kalian
meskipun tidak ada yang melihat atau tidak ada yang memuji,00:11:21
00:11:21
itu berarti kalian benar-benar setia.00:11:25
00:11:27
Tidak soal apa yang terjadi,
teruslah puji Yehuwa dan senangkan Dia.00:11:34
00:11:34
Jangan sampai kalian meniru sifat buruk Gehazi.00:11:38
00:11:38
Dengan begitu, Yehuwa pasti akan mengasihi
kalian dan memberkati kalian dengan limpah.00:11:45
Mark Noumair: Dua Gehazi—Wisuda Gilead Kelas Ke-158
-
Mark Noumair: Dua Gehazi—Wisuda Gilead Kelas Ke-158
Kalau kita mendengar nama Gehazi,
kita pasti langsung membayangkan pelayan Nabi Elisa.
Dan memang, di Alkitab hanya ada satu Gehazi.
Dia dilatih langsung oleh Elisa.
Belakangan, Elisa menjadi lebih
terkenal dan direspek banyak orang.
Dan karena Gehazi adalah pelayan Elisa,
dia juga mendapat berkat.
Orang-orang bermurah hati kepada Gehazi,
memperlakukan dia dengan baik dan dengan penuh respek.
Waktu pertama kali disebutkan di dalam Alkitab,
dia setia, jujur, dan peduli pada orang lain.
Tapi belakangan, sisi negatif Gehazi mulai terlihat.
Jadi seolah-olah, seperti ada dua Gehazi.
Kenapa bisa begitu?
Dan, pelajaran apa yang bisa kita ambil?
Mari kita bahas.
Kita pertama kali mendengar nama Gehazi di 2 Raja pasal 4.
Waktu itu, seorang wanita Syunem yang kaya
menunjukkan kemurahan hati kepada Elisa.
Dia menyediakan makanan
dan tempat tinggal yang nyaman.
Elisa lalu berterima kasih atas
kemurahan hati wanita Syunem itu.
Mari kita baca sama-sama kata-kata Elisa
di 2 Raja pasal 4
ayat 13:
”Lalu Elisa berkata kepada Gehazi,
’Tolong beri tahu dia [wanita Syunem itu], ”Kamu sudah
repot-repot untuk kami [maksudnya, untuk Elisa dan Gehazi].
Apa yang bisa kami lakukan?
Apa ada yang perlu saya sampaikan
kepada Raja atau panglimanya?”’
Dia menjawab, ’Tidak, saya sudah
hidup tenteram bersama keluarga saya.’”
Dengan kata lain, dia bilang,
’Saya sudah punya semua yang saya butuhkan.
Hidup saya nyaman.
Saya punya rumah yang bagus dan suami yang baik.’
Tapi, ayat 14 menunjukkan bahwa
Gehazi punya pengamatan yang bagus.
Dia memperhatikan ada satu
hal yang tidak dimiliki wanita itu.
Gehazi bilang kepada Elisa,
”Dia tidak punya anak laki-laki.”
Sepertinya wanita itu dan suaminya memang tidak bisa punya anak.
Jadi waktu itu, Gehazi masih peduli kepada orang lain.
Dia bisa memahami keadaan dan kesulitan mereka.
Dia mau membantu orang lain
dan meringankan beban mereka.
Dia tidak berfokus pada dirinya sendiri.
Itu sifat yang sangat bagus.
Dan kelihatannya, Gehazi juga
punya iman yang sangat besar.
Dia yakin Elisa sanggup membantu wanita itu.
Elisa pun mengikuti saran Gehazi yang
bagus dan berkata kepada wanita itu di ayat 16,
”Tahun depan, sekitar waktu ini,
kamu akan menggendong anak laki-laki.”
Wanita itu pasti kaget dan tidak
menyangka dia akan punya anak.
Dan tahun depannya, Yehuwa memberi dia dan suaminya anak laki-laki.
Jadi, apa pelajarannya?
Meskipun kita bukan pengawas,
kita bisa digunakan Yehuwa.
Kadang, kita mungkin punya
kesempatan untuk memberikan saran.
Tapi, bagaimana kalau saran kita diikuti
dan pengawas kita yang dapat pujian?
Itu bisa saja terjadi.
Tapi kita bisa puas karena tahu
Yehuwa memberkati saran kita.
Jadi coba pikirkan: ’Apakah saya memanfaatkan
pelatihan dan keterampilan saya untuk melayani orang lain
atau demi menarik perhatian ke diri saya sendiri?’
Nah, kalau kita kembali ke kisah wanita Syunem tadi,
beberapa tahun kemudian, anaknya meninggal.
Wanita itu pun merasa sangat sedih dan terpukul.
Di saat yang sulit itu, dia ingin meminta bantuan Elisa.
Jadi, dia pergi untuk menemui nabi itu
dan bahkan sampai sujud di depan kakinya.
Tapi saudara-saudari, coba perhatikan.
Waktu itu, kita sudah mulai
bisa lihat sisi buruk dari Gehazi.
Di 2 Raja 4:27,
waktu wanita itu sujud di depan kaki Elisa, ”Gehazi pun mendekat”.
Untuk apa?
Untuk menghibur wanita itu?
Bukan!
Gehazi mau mengusir wanita itu.
Bayangkan, wanita itu teman mereka
dan bukan orang yang baru mereka kenal.
Selama bertahun-tahun, dia selalu
baik dan bermurah hati kepada mereka.
Dan sekarang, wanita itu sangat
sedih dan butuh bantuan mereka.
Tapi Gehazi malah mau mengusir dia.
Mungkin Gehazi berpikir Elisa terlalu
penting untuk mengurusi wanita itu.
Padahal, Elisa sendiri tidak berpikir begitu.
Di ayat 26,
Elisa bahkan meminta Gehazi untuk menanyakan
kabar wanita itu dan keluarganya, termasuk anaknya.
Tapi waktu ditanya oleh Gehazi,
wanita itu bilang, ”Kami baik-baik saja.”
Kelihatannya dia sudah mulai tidak
nyaman untuk bercerita kepada Gehazi.
Mungkin dia lihat Gehazi sudah berubah.
Apa yang membuat Gehazi tidak lagi peduli kepada
orang lain dan tidak memikirkan perasaan mereka?
Apakah dia mulai tidak beriman
atau tidak lagi menghargai tugasnya?
Apakah dia bosan melakukan tugas yang
itu-itu saja dan tidak menikmatinya lagi?
Dan karena setiap hari bekerja dengan Elisa,
mungkin dia mulai melihat kelemahan Elisa dan merasa kesal.
Atau mungkin, dia ingin mendapat tanggung jawab
yang lebih besar dan bukan hanya melayani Elisa.
Memang kita tidak tahu alasannya.
Tapi yang pasti, hati dan pikiran Gehazi berubah.
Gehazi yang dulu dikenal sebagai pelayan
Elisa yang setia dan bisa dipercaya
berubah menjadi orang yang berbeda.
Nah, apa pelajarannya?
Kalau kita lebih berfokus untuk mencari
kemuliaan bagi diri sendiri, itu sangat berbahaya.
Apa pun tugas kita, itu tidak ada artinya
kalau kita tidak baik hati kepada orang lain.
Coba pikirkan, ’Apakah saya terganggu
kalau ada yang minta bantuan?
Atau apakah saya mau bantu karena
tahu orang itu berharga bagi Yehuwa?’
Tadi di pasal 4, kita mulai
melihat sisi buruk Gehazi.
Tapi di pasal 5, itu makin terlihat jelas.
Dia semakin parah.
Di pasal 5 ayat 20,
Gehazi menyebut Naaman sebagai ”orang Siria itu”.
Itu menunjukkan bahwa dia menganggap
rendah orang dari bangsa lain.
Lalu dia menipu Naaman
agar Naaman memberi dia hadiah
yang sebelumnya ditolak oleh Elisa.
Gehazi yang tadinya murah hati berubah jadi serakah.
Tapi bukan hanya itu.
Di ayat 25, dia berbohong kepada Elisa.
Waktu Elisa tanya, ”Kamu dari mana?”,
Gehazi menjawab, ”Saya tidak ke mana-mana, Tuan.”
Itu sangat bodoh.
Gehazi berani berbohong kepada nabi Allah.
Padahal, dia tahu Yehuwa sudah
memberi Elisa kuasa kudus-Nya.
Elisa sudah melakukan berbagai mukjizat
dan tahu berbagai hal yang tidak diketahui orang lain.
Meski begitu, Gehazi tetap saja
berpikir dia bisa menipu Elisa.
Gehazi yang tadinya setia dan murah hati
sekarang jadi pembohong dan serakah.
Apa akibat dari tindakannya itu?
Di ayat 27, Elisa berkata kepadanya,
”Sekarang, kamu dan keturunanmu
akan seterusnya menderita kusta Naaman.”
Dengan kata lain, Yehuwa sebenarnya bilang,
’Kalau kamu mau uang Naaman,
kamu juga harus terima penyakitnya.’
Benar-benar tragis!
Tadinya Gehazi pelayan Elisa
tapi sekarang jadi penderita kusta.
Nah, kalian semua adalah
hamba-hamba Yehuwa yang setia dan matang.
Jadi, kenapa kita membahas tentang Gehazi?
Itu bukan karena kami melihat ada
sifat-sifat buruk Gehazi dalam diri kalian.
Justru sebaliknya.
Kalian adalah pelajar Alkitab yang rajin dan tekun.
Setiap hari, waktu kalian datang ke kelas,
kalian pasti sudah membuat persiapan dengan baik.
Kalian juga selalu saling mengasihi dan
setia kepada Yehuwa dan organisasi-Nya.
Para siswa, kami sangat menyayangi kalian.
Jadi, kami tidak mau kalian mengalami
apa yang dulu dialami oleh Gehazi.
Kisah Gehazi menunjukkan apa yang bisa kita alami
bahkan saat kita sedang sibuk
menjalankan tugas dari organisasi Yehuwa.
Dan itu menjadi pengingat yang sangat bagus untuk kita.
Dulu, Gehazi sebenarnya punya tugas
yang luar biasa dan penting dari Yehuwa.
Tapi belakangan, hati dan pikirannya berubah.
Dia tidak lagi menghargai tugasnya itu.
Jadi, teruslah hargai tugas yang
kalian dapatkan dari Yehuwa.
Tirulah sifat-sifat baik yang
awalnya dimiliki oleh Gehazi.
Beberapa dari tugas kalian mungkin
biasa-biasa saja atau bahkan membosankan.
Tapi, kalau kalian terus bertekun menjalankan tugas kalian
meskipun tidak ada yang melihat atau tidak ada yang memuji,
itu berarti kalian benar-benar setia.
Tidak soal apa yang terjadi,
teruslah puji Yehuwa dan senangkan Dia.
Jangan sampai kalian meniru sifat buruk Gehazi.
Dengan begitu, Yehuwa pasti akan mengasihi
kalian dan memberkati kalian dengan limpah.
-