00:00:03
Mengenal Buku Efesus.00:00:05
00:00:06
Rasul Paulus datang untuk pertama kalinya
ke kota pelabuhan Efesus00:00:10
00:00:10
dalam perjalanan utusan injilnya yang kedua,
kira-kira pada tahun 52 Masehi.00:00:15
00:00:15
Dia datang bersama Akuila dan Priskila.00:00:18
00:00:19
Paulus hanya tinggal sebentar,00:00:21
00:00:21
tapi Akuila dan Priskila tetap tinggal untuk
terus mengabar dan mengajar di sana.00:00:26
00:00:27
Belakangan, dalam perjalanan utusan injilnya
yang ketiga, Paulus kembali ke sana.00:00:32
00:00:32
Dia mengabar dengan bersemangat dan tinggal
selama kira-kira tiga tahun.00:00:36
00:00:36
Dia pun menjadi akrab dengan saudara-saudari di Efesus.00:00:40
00:00:41
Lalu, kira-kira antara 60 sampai 61 Masehi,00:00:44
00:00:44
Rasul Paulus menulis surat kepada
sidang jemaat di Efesus.00:00:48
00:00:48
Dia menulis surat ini di Roma
sambil menunggu persidangannya.00:00:52
00:00:54
Surat Efesus dibagi menjadi enam pasal.00:00:57
00:00:59
Pasal 1 menjelaskan bahwa Allah membuat
suatu pengaturan bagi anggota keluarga-Nya.00:01:05
00:01:05
Dengan pengaturan ini,00:01:07
00:01:07
orang-orang yang dipilih untuk memerintah di surga
dan orang-orang yang akan tinggal di bumi00:01:11
00:01:11
dapat dipersatukan dengan Yehuwa melalui Kristus.00:01:14
00:01:17
Di pasal 2, Rasul Paulus
menyamakan Hukum Musa dengan tembok00:01:20
00:01:20
yang sudah lama memisahkan orang Yahudi
dan bukan Yahudi.00:01:24
00:01:26
Korban tebusan Yesus mengakhiri perjanjian Hukum00:01:29
00:01:29
sehingga ”merobohkan tembok yang memisahkan”
kedua kelompok itu.00:01:33
00:01:35
Di pasal 3, Paulus menyebutkan
”rahasia suci tentang Kristus”00:01:40
00:01:40
dan menjelaskan bahwa Allah ingin
agar orang yang bukan Yahudi00:01:44
00:01:44
juga bergabung dengan sekelompok kecil orang yang
dipilih untuk memerintah bersama Kristus di surga.00:01:49
00:01:51
Tahukah Anda?00:01:53
00:01:53
Kota Efesus terkenal dengan kuil megah
yang dikhususkan untuk memuja Dewi Artemis.00:01:59
00:02:00
Kisah pasal 19 menceritakan00:02:02
00:02:02
bahwa ada banyak tukang perak yang mendapat
keuntungan besar dengan membuat ”kuil-kuilan Artemis”.00:02:08
00:02:10
Sewaktu tinggal di Efesus selama kira-kira tiga tahun,00:02:14
00:02:14
Paulus memberi tahu orang-orang
bahwa menyembah berhala itu salah.00:02:18
00:02:19
Hasilnya,00:02:20
00:02:20
ada yang berhenti menyembah berhala
dan mulai melayani Yehuwa.00:02:24
00:02:25
Tapi,00:02:26
00:02:26
orang-orang yang membuat dan menjual berhala pun
mengamuk serta menimbulkan kekacauan besar.00:02:32
00:02:36
Di pasal 4,00:02:37
00:02:37
Rasul Paulus mendesak orang Efesus
untuk ”membuang kepribadian lama”,00:02:41
00:02:41
yaitu jalan hidup mereka yang dulu,00:02:44
00:02:44
dan ”mengenakan kepribadian baru”
yang sesuai dengan kehendak Allah.00:02:48
00:02:49
Di pasal 5,00:02:51
00:02:51
Paulus mengingatkan orang Efesus
untuk ’terus mengasihi’.00:02:55
00:02:55
Kasih seperti ini harus ada di dalam keluarga.00:02:58
00:03:00
Para istri diingatkan
untuk ”tunduk kepada suami mereka”.00:03:04
00:03:05
Para suami diingatkan
untuk ’terus mengasihi’ istri mereka,00:03:09
00:03:09
”seperti Kristus juga mengasihi sidang jemaat”.00:03:12
00:03:13
Di pasal 6,00:03:15
00:03:15
Paulus menyebutkan perumpamaan
tentang perlengkapan perang00:03:18
00:03:18
dan mendesak orang Efesus untuk memakai
seluruh perlengkapan perang dari Allah.00:03:23
00:03:25
Dengan begitu,00:03:26
00:03:26
mereka bisa tetap setia
meski menghadapi berbagai kesulitan.00:03:30
00:03:31
Sewaktu Anda membaca surat Efesus,00:03:33
00:03:34
perhatikan bagaimana kita harus mengenakan
kepribadian baru yang sesuai kehendak Allah,00:03:39
00:03:40
bagaimana kita perlu memakai seluruh
perlengkapan perang dari Allah,00:03:44
00:03:44
dan bagaimana Yehuwa ingin mempersatukan
orang Yahudi dan bukan Yahudi00:03:48
00:03:48
untuk memerintah bersama Kristus di surga.00:03:51
Mengenal Buku Efesus
-
Mengenal Buku Efesus
Mengenal Buku Efesus.
Rasul Paulus datang untuk pertama kalinya
ke kota pelabuhan Efesus
dalam perjalanan utusan injilnya yang kedua,
kira-kira pada tahun 52 Masehi.
Dia datang bersama Akuila dan Priskila.
Paulus hanya tinggal sebentar,
tapi Akuila dan Priskila tetap tinggal untuk
terus mengabar dan mengajar di sana.
Belakangan, dalam perjalanan utusan injilnya
yang ketiga, Paulus kembali ke sana.
Dia mengabar dengan bersemangat dan tinggal
selama kira-kira tiga tahun.
Dia pun menjadi akrab dengan saudara-saudari di Efesus.
Lalu, kira-kira antara 60 sampai 61 Masehi,
Rasul Paulus menulis surat kepada
sidang jemaat di Efesus.
Dia menulis surat ini di Roma
sambil menunggu persidangannya.
Surat Efesus dibagi menjadi enam pasal.
Pasal 1 menjelaskan bahwa Allah membuat
suatu pengaturan bagi anggota keluarga-Nya.
Dengan pengaturan ini,
orang-orang yang dipilih untuk memerintah di surga
dan orang-orang yang akan tinggal di bumi
dapat dipersatukan dengan Yehuwa melalui Kristus.
Di pasal 2, Rasul Paulus
menyamakan Hukum Musa dengan tembok
yang sudah lama memisahkan orang Yahudi
dan bukan Yahudi.
Korban tebusan Yesus mengakhiri perjanjian Hukum
sehingga ”merobohkan tembok yang memisahkan”
kedua kelompok itu.
Di pasal 3, Paulus menyebutkan
”rahasia suci tentang Kristus”
dan menjelaskan bahwa Allah ingin
agar orang yang bukan Yahudi
juga bergabung dengan sekelompok kecil orang yang
dipilih untuk memerintah bersama Kristus di surga.
Tahukah Anda?
Kota Efesus terkenal dengan kuil megah
yang dikhususkan untuk memuja Dewi Artemis.
Kisah pasal 19 menceritakan
bahwa ada banyak tukang perak yang mendapat
keuntungan besar dengan membuat ”kuil-kuilan Artemis”.
Sewaktu tinggal di Efesus selama kira-kira tiga tahun,
Paulus memberi tahu orang-orang
bahwa menyembah berhala itu salah.
Hasilnya,
ada yang berhenti menyembah berhala
dan mulai melayani Yehuwa.
Tapi,
orang-orang yang membuat dan menjual berhala pun
mengamuk serta menimbulkan kekacauan besar.
Di pasal 4,
Rasul Paulus mendesak orang Efesus
untuk ”membuang kepribadian lama”,
yaitu jalan hidup mereka yang dulu,
dan ”mengenakan kepribadian baru”
yang sesuai dengan kehendak Allah.
Di pasal 5,
Paulus mengingatkan orang Efesus
untuk ’terus mengasihi’.
Kasih seperti ini harus ada di dalam keluarga.
Para istri diingatkan
untuk ”tunduk kepada suami mereka”.
Para suami diingatkan
untuk ’terus mengasihi’ istri mereka,
”seperti Kristus juga mengasihi sidang jemaat”.
Di pasal 6,
Paulus menyebutkan perumpamaan
tentang perlengkapan perang
dan mendesak orang Efesus untuk memakai
seluruh perlengkapan perang dari Allah.
Dengan begitu,
mereka bisa tetap setia
meski menghadapi berbagai kesulitan.
Sewaktu Anda membaca surat Efesus,
perhatikan bagaimana kita harus mengenakan
kepribadian baru yang sesuai kehendak Allah,
bagaimana kita perlu memakai seluruh
perlengkapan perang dari Allah,
dan bagaimana Yehuwa ingin mempersatukan
orang Yahudi dan bukan Yahudi
untuk memerintah bersama Kristus di surga.
-